Jumat, 06 November 2009

RENUNGAN BUAT SANG SUAMI (Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)

0 komentar
Wahai sang suami ....
Apakah berat bagimu, untuk tersenyum di hadapan
istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar
engkau meraih pahala dari Allah?!!
Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri
tatkala dirimu melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk
merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu
disaat engkau menghampiri dirinya?!!
Apakah gerangan yang memberatkanmu untuk
mengangkat sesuap nasi dan menyuapkannya di mulut
sang istri, agar engkau mendapat pahala?!!
Apakah susah, apabila engkau masuk rumah sambil
mengucapkan salam dengan lengkap :
"Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh"
agar engkau meraih 30 kebaikan?!!
Apakah gerangan yang membebanimu, jika engkau
menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi
kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung
bohong yang dibolehkan?!!
Tanyalah keadaan istrimu di saat engkau masuk rumah!!
Apakah memberatkanmu, jika engkau menuturkan
kepada istrimu di kala masuk rumah : "Duhai kekasihku,
semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai
sekarang, serasa bagaikan setahun".
Sesungguhnya, jika engkau benar-benar mengharapkan
pahala dari Allah walaupun engkau dalam keadaan letih
dan lelah, dan engkau mendekati sang istri tercinta dan
menggaulinya, niscaya dirimu akan mendapatkan pahala
dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di dalam
mempergauli isteri kalian ada sedekah".
Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika engkau
berdoa dan berkata : “Ya Allah perbaikilah istriku dan
berkatilah daku pada dirinya”
Sesungguhnya ucapan baik itu adalah sedekah. Wajah
yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri
adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
Berhubungan badan mendapatkan pahala.

RENUNGAN BUAT SANG ISTRI(Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)

0 komentar
Wahai sang Istri ....
Apakah akan membahayakan dirimu, apabila engkau
menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi
simpul senyum yang manis di saat dia masuk rumah?
Apakah memberatkanmu, apabila engkau menyapu debu
dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup
pipinya.?!!
Apakah engkau merasa sulit, jika engkau menunggu
sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri
sampai dia duduk.!!!
Mungkinkah akan menyulitkanmu, jikalau engkau berkata
kepada suami : "Alhamdulillah atas keselamatan Kanda,
kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang
kekasihku".
Wahai sang istri…
Berdandanlah untuk suamimu dan harapkanlah pahala
dari Allah di waktu engkau berdandan, karena Allah itu
Indah dan mencintai keindahan
Pakailah parfum yang harum, dan ber-make-uplah, serta
pakailah busana yang paling indah untuk menyambut
suamimu.
Jauhi dan jauhilah bermuka masam dan cemberut.
Janganlah engkau mendengar dan menghiraukan perusak
dan pengacau yang bermaksud merusak dan
mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.
Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi
berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih,
malas dan lemah.
Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan
lemah-lembut, sehingga menyebabkan orang yang di
hatinya ada penyakit mendekatimu dan menduga hal-hal
yang jelek ada pada dirimu.
Selalulah dirimu dalam keadaan lapang dada, hati
tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.
Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan
dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.
Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.
Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan
tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah
membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena
surat itu dapat mengusir setan.
Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat
malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunah,
ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan janganlah
engkau menghalanginya untuk menjalin hubungan
siraturrahim dengan karib kerabatnya.
Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta
kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah
kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, agar dianugerahkan
keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia
dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha
Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam
meminta. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Dan
Rabbmu berkata : “Serulah Aku niscaya Aku penuhi
doamu” (Al-Ghafir : 60).
*****

Kamis, 05 November 2009

Gunung Es itu Mencair

0 komentar
Entah apa yang kurasa saat ini, air mata tidak kunjung berhenti...
perasaan yang dulunya menggebu2 sepertinya sudah memudar sedikit demi sedikit
Ini yang aku takutkan selama ini, apakah ini tanda keputus asaan diriku menjalani skenariomu ya ALLAH
Dulu rasa ini tinggi menjulang bak gunung es yang menimbulkan hawa dingin kesekujur tubuh, tapi perlahan gunung ini mencair menjadi gumpalan-gumpalan es kecil yang tak berarti...
Rasa itu tidak menghilang tapi benar-benar memudar...
Dahulu aku punya sejuta mimpi, tapi belum satu mimpipun yang terwujud
Yang kurasa gunung es itu cuma bisa membuat sakit diriku dengan hawa nya yang dingin.
Rencana mungkin tinggal rencana akan sulit aku wujudkan sendiri semuanya
Mungkin aku akan jalani dengan cara mengalir tapi ini bukan bagian yang aku sukai
Aku punya pandangan jelas dalam hidup, aku bukan orang yang cuma mengalir tanpa arah
Tapi sepertinya aku tidak melihat seorang pun berniat membantuku..
Tidak juga "dia"
Aku tidak melihat keseriusan dia dalam hal ini, cuma aku yang bergerak memikirkannya...
Tidak ada usaha lebih dalam mencapai niat baik ini, seakan dia membawanya dengan cara mengalir...
Dengan berbagai alasan dan kondisi yang dia punya seakan dia bisa membuat semua ini menjadi masalah biasa bukan masalah besar
Tak ada daya juang, selalu berselimut dalam ketakutan yang tak berdasar...
Semangat tak berkobar, cuma bisa mengeluh tapi tidak menunjukan hasil yang memuaskan
Aku sangsi dengan dengan apa yang dia kerjakan saat ini, jauh panggang dari api...
Jauh dari kata ikhtiar yang matang, sulit rasanya akan mendapat hasil yang memuaskan...
Karena Hasil itu berbanding lurus dengan Ikhtiar yang dibuat...
Ini cuma sekedar formalitas dimataku...
Tak ada niat besar yang kulihat...
Tidak ada yang sia-sia didunia ini terlebih ketika kita "belajar"
Belum pernah aku temui hasil yang memuaskan dari pekerjaan yang dilakukan dengan waktu yang singkat...
Sepertinya air mata ini belum bisa berhenti dalam waktu dekat..
dan senyum simpul kebahagian akan lama terpancar dari raut muka ini...
semoga nanti masih ada senyum, walaupun tidak se ceria yang aku inginkan dulu...
Tolong obati hatiku ini y ALLAH, dari kesakitan yang panjang ini....
Kalau benar aku salah melangkah tolong angkat aku dari lubang ini
Sucikan aku dari kotoran lubang ini, sehingga aku bisa kembali diterima dilingkunganku dalam naunganMu...Wallahu a'lam

 

Ka'bah Night | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id