Kamis, 05 November 2009

Gunung Es itu Mencair

Entah apa yang kurasa saat ini, air mata tidak kunjung berhenti...
perasaan yang dulunya menggebu2 sepertinya sudah memudar sedikit demi sedikit
Ini yang aku takutkan selama ini, apakah ini tanda keputus asaan diriku menjalani skenariomu ya ALLAH
Dulu rasa ini tinggi menjulang bak gunung es yang menimbulkan hawa dingin kesekujur tubuh, tapi perlahan gunung ini mencair menjadi gumpalan-gumpalan es kecil yang tak berarti...
Rasa itu tidak menghilang tapi benar-benar memudar...
Dahulu aku punya sejuta mimpi, tapi belum satu mimpipun yang terwujud
Yang kurasa gunung es itu cuma bisa membuat sakit diriku dengan hawa nya yang dingin.
Rencana mungkin tinggal rencana akan sulit aku wujudkan sendiri semuanya
Mungkin aku akan jalani dengan cara mengalir tapi ini bukan bagian yang aku sukai
Aku punya pandangan jelas dalam hidup, aku bukan orang yang cuma mengalir tanpa arah
Tapi sepertinya aku tidak melihat seorang pun berniat membantuku..
Tidak juga "dia"
Aku tidak melihat keseriusan dia dalam hal ini, cuma aku yang bergerak memikirkannya...
Tidak ada usaha lebih dalam mencapai niat baik ini, seakan dia membawanya dengan cara mengalir...
Dengan berbagai alasan dan kondisi yang dia punya seakan dia bisa membuat semua ini menjadi masalah biasa bukan masalah besar
Tak ada daya juang, selalu berselimut dalam ketakutan yang tak berdasar...
Semangat tak berkobar, cuma bisa mengeluh tapi tidak menunjukan hasil yang memuaskan
Aku sangsi dengan dengan apa yang dia kerjakan saat ini, jauh panggang dari api...
Jauh dari kata ikhtiar yang matang, sulit rasanya akan mendapat hasil yang memuaskan...
Karena Hasil itu berbanding lurus dengan Ikhtiar yang dibuat...
Ini cuma sekedar formalitas dimataku...
Tak ada niat besar yang kulihat...
Tidak ada yang sia-sia didunia ini terlebih ketika kita "belajar"
Belum pernah aku temui hasil yang memuaskan dari pekerjaan yang dilakukan dengan waktu yang singkat...
Sepertinya air mata ini belum bisa berhenti dalam waktu dekat..
dan senyum simpul kebahagian akan lama terpancar dari raut muka ini...
semoga nanti masih ada senyum, walaupun tidak se ceria yang aku inginkan dulu...
Tolong obati hatiku ini y ALLAH, dari kesakitan yang panjang ini....
Kalau benar aku salah melangkah tolong angkat aku dari lubang ini
Sucikan aku dari kotoran lubang ini, sehingga aku bisa kembali diterima dilingkunganku dalam naunganMu...Wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ka'bah Night | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id